Sepakbola Wanita

Senin, 28 Mei 2012

Di Mana Timnas Sepak Bola Wanita


Sungguh sangat miris rasanya jika melihat rangkaian Gala Dinner Ballon d"Or 2011 di Zurich akhir-akhir ini dengan terpilihnya Lionel Messi (FC. Barcelona) dari Argentina sebagai pesepakbola pria terbaik dan Homare Sawa dari Jepang sebagai pesepakbola wanita terbaik yang juga adalah sebagai kapten dalam mengantarkan Jepang menjuarai Piala Dunia wanita 2011 di Jerman yang lalu. Akan tetapi kalau berbicara sepakbola wanita Jepang mari sejenak kita bandingkan dengan prestasi sepakbola pria Jepang maka kita akan menemukan hasil yang tidak sebanding antara keduanya. Akan tetapi prestasi timnas pria Jepang tidaklah menjadi sebuah pengaruh terhadap prestasi timnas wanita Jepang yang mampu menjadi tim nomor satu dari seluruh tim sepakbola wanita yang ada didunia saat ini. Demikian juga halnya dengan tim sepakbola pria Spanyol yang adalah tim terbaik saat ini juga tidak menjamin akan sebuah prestasi tim sepakbola putrinya. Lantas bagaimana dengan kita, dimana timnas sepakbola wanita Indonesia?

Bagian yang Terlupakan

Dimana timnas sepakbola wanita Indonesia? Adalah sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh seluruh rakyat Indonesia. Rasanya sungguh tak adil jika mengambil kesimpulan tentang sepakbola Indonesia hanya denga prestasi timnas sepakbola pria semata. Kisruh PSSI menjadi sebuah kesimpulan yang kita ambil akhir-akhir ini untuk menggambarkan sepakbola Indonesia. Menurut saya ada hal yang terlupakan dan terabaikan oleh kita semua dibeberapa tahun terakhir didunia sepakbola kita, yaitu sang putri garuda timnas sepakbola wanita Indonesia. Catatan prestasi yang cukup baik dengan sempat menduduki peringkat 58 FIFA (Juli 2003) dan saat ini menduduki peringkat 67 FIFA. Sudah seharusnya putri merah putih ini juga mendapatkan perhatian ekstra dari setiap elemen-elemen sepakbola tanah air kita, baik pemerintah, PSSI, pelatih, pengamat sepakbola, hingga masyarakat Indonesia.

Tidak menutup mata timnas putri garuda juga mengalami beberapa kekalahan-kekalahan yang menyedihkan diberbagai ajang kompetisi, akan tetapi dibeberapa event kita pun memiliki prestasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Berikut adalah beberapa bagian-bagian yang terlupakan oleh kita akan perjuangan-perjuangan putri garuda Indonesia yang pernah ada:

1. Timnas wanita pertama kali bertanding pada tahun 1997 dikejuaraan AFC wanita dan tahun 1986 dan pada turnamen tersebut Indonesia berhasil mendapat peringkat ke-4

2. Turnamen wanita SEA GAMES 1997 dan 2001 Indonesia berhasil mendapat peringkat ke-4

3. Kejuaraan sepakbola ASEAN 2004 Indonesia berhasil mendapat peringkat ke-4

4. Beberapa kemenangan pada laga terakhir putri garuda, pada 16 Oktober 2008 Malaysia-Indonesia (0-3) dan 5 April 2009 Indonesia-Pilipina (1-0)

Saatnya Kompetisi dan Kejuaraan Sepakbola Wanita

Digerakkannya emansipasi wanita oleh R.A Kartini (Laki-laki dan perempuan punya hak yang sama) sesungguhnya juga memberi dampak secara langsung dalam dunia sepakbola kita saat ini yaitu dengan adanya timnas sepakbola wanita Indonesia ini. Tetapi rasanya perjuangan itu pun tidak dapat diisi dengan baik oleh kita semua, terbukti dengan perjalanan sepakbola wanita itu sendiri yang hingga sampai saat ini belum menuju pada sebuah titik yang lebik baik dimana sampai sekarang inipun wanita-wanita Indonesia tidak dapat menikmati kompetisi yang profesional selayaknya yang dinikmati oleh pria saat ini.

Bahkan sejak digelarnya Piala Dunia wanita dari sejak tahun 1991 hingga tahun 2011 timnas wanita Indonesia tidak pernah berpartisipasi sekalipun. Dengan kondisi ini saya pun teringat akan 2 orang siswi ditempat saya mengajar yang hampir setiap kali kami bertemu selalu menanyakan "kapan kita latihan Pak?".

Memang kemampuannya untuk bermain dan meliuk-liuk dengan bola tidaklah sebanding dengan semangatnya yang tinggi untuk bisa bermain dilapangan dan mendapat pembinaan yang baik. Tetapi semangat yang tinggi ini pun tidak bisa tersalurkan oleh karena kita tidak memiliki sebuah kompetisi dan kejuaraan sepakbola wanita yang baik dan profesional. Ditengah-tengah kisruh PSSI ini saya berharap pemerintah dan pengurus PSSI tidak meninggalkan dan melupakan sang putri garuda timnas sepakbola wanita Indonesia ini. Semoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar